Iklan
 |
| Pj Bupati Aceh Singkil Marthunis |
PENAACEH Singkil- Sejumlah Keuchik (Kepala Desa) di Aceh Singkil tetap nekat mengikuti Studi Tiru ke Kota Medan, Sumatera Utara.
Meski sejatinya Studi soal Ketahanan Pangan itu belum dianggarkan biaya kegiatan tersebut pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBKam) tahun 2022.
Pj Bupati Aceh Singkil Marthunis atasan para Keuchik bahkan sempat melarang tegas pelaksanaan kegiatan yang belum dianggarkan karena berpotensi tidak dapat di pertanggung jawabkan (di LPJkan) dan berpotensi jadi temuan.
"Bimtek atau studi Banding/Tiru yang belum dianggarkan jangan dilaksanakan karena dikawatirkan akan membingungkan Desa sendiri terutama soal membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ)," Kata Marthunis saat pertemuan dengan ratusan kepala Kampung se Aceh Singkil di Aula Setdakab, Senin (26/9/2022).
Namun usai pelarangan itu, pada hari yang sama para Keuchik langsung berangkat bahkan ada yang rela meminjam uang (Utangan) untuk mendahulukan biaya kontribusi dan uang persediaan selama di kota Medan.
Menanggapi aksi sejumlah Keuchik itu Pj Bupati merespon dengan simpel dan cukup menohok. "Ya harus siap menerima konsekuensi masing - masing sajalah," kata Pj Bupati Aceh Singkil Marthunis sesaat beranjak menaiki mobil Dinasnya usai Paripurna persetujuan bersama Raqan Perubahan APBK tahun 2022. Jum'at (30/9/2022).
Sebagai Pj Bupati Aceh Singkil kata dia dirinya telah mengingatkan, tapi tetap tak mengindahkan. "Yaudah tanggung konsekuensi masing - masing saja nanti," Katanya mengulangi.
Sebelumnya dikabarkan keberangkatan Bimtek (bimbingan teknis) serta Studi Tiru tentang ketahanan pangan itu diikuti hampir seluruh desa di Aceh Singkil, yang dilaksanakan di Garuda Plaza Hotel Medan yang dimulai, Senin tanggal 26 - 29 September 2022.
Masing-masing Desa mengutus dua orang untuk mengikuti kegiatan tersebut dan membayar biaya kontribusi senilai Rp 15 juta kepada penyelenggara untuk menginap di hotel bintang tiga tersebut (Idrus)
Tutup Iklan