Iklan
Banda Aceh - Kapur barus dan cengkeh, dua rempah-rempah andalan khas Aceh Singkil, menjadi pusat perhatian dalam pameran Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) Ke-8 di Banda Aceh. Produk-produk ini tidak hanya memikat pengunjung dengan aroma khasnya, tetapi juga membangkitkan semangat Penjabat Bupati Aceh Singkil, Azmi, untuk menjadikan Aceh Singkil sebagai Kota Maritim.
Azmi menyampaikan harapannya bahwa momentum pameran ini dapat memotivasi masyarakat setempat untuk menggali potensi maritim Aceh Singkil. Kapur barus, yang sudah menjadi buruan dunia internasional sejak zaman kesultanan, menjadi simbol kekayaan alam daerah tersebut. "Aceh Singkil memiliki sejarah gemilang dalam perdagangan rempah-rempah, terutama kapur barus. Kami ingin menghidupkan kembali kejayaan itu," ujar Azmi.
Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, juga menyoroti pentingnya mengenang masa kejayaan Aceh melalui tema PKA Ke-8, yaitu "rempahkan bumi pulihkan dunia." Rempah-rempah, termasuk kapur barus, merupakan salah satu kekayaan alam yang membuat Aceh dikenal hingga ke dunia internasional.
"Para pedagang dari berbagai penjuru dunia, seperti Arab, Asia Timur Raya, Eropa, dan China Tiongkok, semua memburu kapur barus. Aceh secara keseluruhan membanggakan warisannya dan menunjukkan kontribusinya pada panggung internasional," tambah Azmi.
Sementara itu, Ketua PKK Aceh Singkil, Emma Malini, menjelaskan bahwa kapur barus dan cengkeh tidak hanya menjadi daya tarik pasar, tetapi juga telah lama dijadikan obat tradisional oleh masyarakat setempat. Kegunaan rempah-rempah ini terus dilestarikan dan dimanfaatkan hingga kini sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Aceh Singkil.