Iklan
Singkil - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Singkil, Azmi, MAP, memiliki rencana untuk memberikan perlindungan kepada perempuan yang bekerja di sektor informal di daerahnya dengan menyediakan akses kepada BPJS Ketenagakerjaan.
Azmi menyampaikan keinginannya ini, terutama untuk perempuan yang bekerja sebagai pencari lokan (kerang sungai) dan pendodos sawit. Dia menyoroti risiko tinggi yang dihadapi oleh pekerja informa ini, khususnya para ibu yang mencari lokan, yang seringkali harus mempertaruhkan nyawa demi mencari nafkah dan membiayai keluarganya.
"Kita sangat miris melihat para ibu yang rela berjuang mencari lokan, dengan nyawa mereka sebagai taruhan, karena lokasi lokan sering kali berada di tempat yang berbahaya, dengan keberadaan buaya sebagai ancaman yang nyata," ujar Azmi dalam peringatan hari ibu ke-95 di gedung Seni Budaya di Pulo Sarok, Singkil, Kamis (1/1/2024).
Azmi menekankan perlunya perlindungan bagi kaum ibu yang berada di garis depan dalam perjuangan untuk keluarga dan negara. Salah satu upaya yang diusulkan adalah memungkinkan para pekerja informan tersebut masuk dalam program BPJS Ketenagakerjaan, dengan biaya yang ditanggung oleh Pemerintah Aceh Singkil.
Selain itu, Azmi juga menyoroti kondisi serupa yang dihadapi oleh perempuan yang bekerja sebagai pendodos sawit. Dia meminta kepada Sekretaris Daerah (Sekda) untuk mengkaji kemungkinan agar pekerjaan ini dapat masuk dalam program perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.
Azmi menganggap langkah ini sebagai wujud penghargaan terhadap peran kaum ibu dalam berbagai bidang, termasuk sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia. Dia menegaskan bahwa pemerintah harus memiliki kebijakan yang berpihak kepada kaum ibu dan memberikan perlindungan yang layak bagi mereka.
Sebelumnya, Pj Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Singkil, Emma Malini Azmi, juga telah menyoroti peran penting ibu dalam berbagai bidang, dan menyebutkan bahwa mereka juga berperan sebagai pemimpin dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.